PRAKTEK I-D
Senin, 15 Oktober 2012
Jumat, 28 September 2012
KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI
KEPERAWATAN
SEBAGAI PROFESI
Pengertian dan Kriteria Profesi
Schein EH (1962)
Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan
yang membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya di
masyarakat.
Hughes EC (1963)
Profesi adalah mengetahui yang lebih
baik tetang sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari
kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya.
Dari du pengertian trsebut, profesi
mempunyai beberapa kriteria, di antaranya apabila sesuatu pekerjaan yang
mempunyai kriteria itu sendiri secara khusus dapat dikatakan suatu profesi
seperi Abraham Flexner (1915) yang
menyatakan suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memnuhi syarat
seperti yang adanya aktvitas intelektual, pekerjaannya brdasarkan ilmu dan
belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan, dapat diajarkan, terorganisir
secara internal serta altruistik (untuk kepentingan masyarakat).
Greenwood
E (1957),
ciri suatu pekerjaan sebagai profesi adalah adanya teori yang sistematik,
otoritas, wibawa (martabat), kode etik dan budaya profesional.
Hall
(1968),
suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses empat tahapan
diantaranya: telah memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan
tinggi, menjadi pekerjaan utama, adanya organisasi profesi dan terdapat kode
etik.
Hakekat Keperawatan
Pada hakekatnya keperawatan merupakan
suatu ilmu dan kiat, profesi yang berorientasi pada pelayanan, memiliki empat
tingkat klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) serta pelayanan
yang mencakup slurh rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Adapun hakekat keperawatan meliputi: pertama, sebagai ilmu dan seni merupakan
suatu ilmu yang dalam aplikasinya lebih ke arah ilmu terapan dengan menggunakan
pengetahuan, konsep dan prinsip serta mempertimbangkan seni dalam memenuhi
kebutuhan dasar manusia dari berbagai kelompok ilmu diantaranya ilmu alam
dasar, ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu keperawatan klinik dan komunitas serta
dalam prakteknya menggunakan pendekatan ilmih yang berorientasi pada proses
penyelesaian masalah dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kedua, sebagai profesi yang berorientasi
kepada pelayanan, maka dalam kesehariannya keperawatan berusaha dengan segala
tindakan atau kegiatan bersifat membantu klien atau manusia dalam mengatasi
efek dari masalah sehat atau sakit dalam kehidupannya untuk mencapai
kesejahteraan. Ketiga, mempunyai tiga
sasaran dalam pelayanan keperawatan, di antaranya individu, keluarga dan
masyarakat sebagai klien. Keempat,
pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan
keperawatan bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain memberikan pelayanan
kesehatan melalui peningkatan kesehatan dan pembinaan kesehatan, pencegahan
penyakit, penentuan diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan
pembatasan kecacatan.
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
FALSAFAH DAN
PARADIGMA KEPERAWATAN
Falsafah Keperawatan
Adalah pandangan dasar tentang hakekat
manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek
keperawatan. Hakekat manusia yang dimaksud adalah manusia sebagai makhluk
biologis,psikologis, sosial dan spiritual, sdangkan esensinya adalah falsafah
keperawatan yang meliputi: pertama, memandang bahwa pasien
sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala kebutuhannya
baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan secara
komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara sepihak atau sebagian dari
kebutuhan; kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara
langsung denga memperhatikan aspek kemanusiaan; ketiga, setiap orang
berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan suku, kepercayaan,
status sosial, agama dan ekonomi; keempat, pelayanan keperawatan
tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan mengingat
perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri; dan kelima,
pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang
penerima jasa yang pasif.
Paradigma Keperawatan
Masterman
(1970)
Paradigma adalah pandangan fundamental
tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
Poerwanto
P (1997)
Paradigma adalah suatu perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi
dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara
pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan mengenai suatu kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.
Komponen Paradigma Keperawatan
- Konsep Manusia
Merupakan
komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia
bertindak sebagai klien yang merupakan makhluk biopsikososial dan spiritual
yang terjadi merupkan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki
sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat
perkembangannya masing-masing.
- Konsep keperawatan
Adalah suatu
bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar
manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) yang dapat ditujukan
kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat-sakit. Dengan
demikian paradigma keperawatan dalam konsep keperawatan memandang bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan
keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tahu dalam
proses pemenuhan kebutuhan dasar.
- Konsep sehat-sakit
Komponen ini
memandang bahwa keperawatan itu adalah bentuk pelayanan yang diberikan pada
manusia dalam rentang sehat-sakit.
Berdasarkan
rentng sehat-sakit, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat-sakit
memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama rentang
sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang
sehat-sakit tersebut.
Rentang
sehat-sakit merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang
brsifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini
dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan
jelas.
- Konsep lingkungan
Paradigma
keperawatan dalam konsep lingkungan adalah memandang bahwa lingkungan fisik,
psikologis, sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar
manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau
pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
Lingkungan fisik,
dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan seperti adanya
daerah-daerah wabah, lingkungan kotor, dekat pembuangan air limbah atau sampah.
Lingkungan psikologis, seperti
lingkungan yang kurang aman, yang mengakibatkan kecemasan dan ketakutan akan
bahaya yang ditimbulkannya.
Lingkungan sosial, mempengaruhi
perkembangan seseorang dalam kehidupan beragama serta meningkatkan keyakinan.
Kamis, 27 September 2012
PERAN PERAWAT
PERAN PERAWAT DALAM TIM PERAWATAN KESEHATAN
- Merawat Pasien
Perawat merawat pasien secara kontinu, 24 jam sehari. Mereka membantu pasien melakukan apa yang akan mereka untuk diri mereka sendiri jika mereka mampu. Perawat memperhatikan pasien mereka, menjamin bahwa mereka dapat bernapas, melihat bahwa mereka mendapat cukup cairan dan cukup nutrisi, membantu mereka istirahat dan tidur, meyakinkan bahwa mereka nyaman.
Perawat sering membuat keputusan mandiri tentang perawatan pasien yang memerlukan dasar tentang ap yang diketahui perawat mengenai individu tersebut dan masalah yang dapat terjadi. Sebagai contoh, perawat dapat memutuskan bahwa, dengan tujuan untuk mencegah dekubitus, pasien perlu dibalik setiap dua jam. Namun, perawat dapat berkonsultasi dengan dokter tentang hal ini jika terdapat kemungkinan bahwa pengubahan posisi pasien dapat menyebabkan beberapa masalah. Karenanya perawat menggunakan pemahaman tentang kondisi medis, serta pengetahuan tentang keperawatan, dalam memutuskan perawatan pasien.
Dalam merawat pasien, perawat memperhatikan pasien.
Dalam merawat pasien, perawat memperhatikan pasien.
- Bekerja dengan dokter untuk mengobati pasien
Ketika
individusakit atau cidera, secara umum dokter mengkaji pasien, mendiagnosis
masalah pasien dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mengobati masalah
atau meredakan gejala pasien. Pada masa lalu, hanya dokter yang mengkaji dan
mendiagnosis.
Di setiap rumah
sakit, perawat menjalankan banyak tindakan yang ditentukan untuk pasien.
Sebagai contoh, dokter dapat memprogramkan pembedahan atau tirah baring atau
terapi tertentu. Dokter akan melakukan beberapa tindakan, seperti pembedahan.
Perawat adalah orang yang memberikan paling banyak tindakan. Jika pasien
memerlukan terapi intravena, biasanya perawat memasang jalur intravena dan
memberi pasien cairan dan obat yang ditentukan. Jika pasien memerlukan injeksi,
maka perawat yang memberikannya. Perawat mengganti balutan pasien dan memantau
penyembuhan lukanya. Perawat memberikan medikasi untuk nyeri. Banyak dokter
memprogramkan medikasi untuk nyeri “untuk diberikan sesuai kebutuhan”. Mereka
membiarkan perawat memutuskan kapan memberikan medikasi tersebut.
Perawat juga
memantau kemajuan pasien untuk
meyakinkan bahwa pemulihan tanpa komplikasi. Karena perawat yang lebih sering
kontak dengan pasien daripada staf lain, mereka sering menemukan masalah
sebelum orang lain menemukannya.
- Mengoordinasi perawatan pasien
Dalam melakukan
perawatan pasien, perawat berkolaborasi dengan anggota tim perawatan kesehatan
lain. Perawat bekerja sama erat dengan dokter, serta perawat lain, ahli terapi
fisik, dan profesional lain yang terlibat dalam perawatan pasien. Di banyak
rumah sakit ini, anggota tim bersama-sama merencanakan perawatan pasien.
Perawat juga
merencanakan dan mengawasi perawatan yang diberikan oleh asisten keperawatan,
memeriksa pekerjaan staf rumah tangga yang ditugaskan untuk membersihkan
ruangan pasien, dan menjamin bahwa pasien mendapatkan cukup makanan sehat.
Keluarga mempelajari bagaimana memberikan perawatan dasar dari perawat, yang
juga membantu mereka bila perlu.
Dalam
mengoordinasikan pekerjaan orang lain, perawat selalu menempatkan pasien
sebagai pusat perhatian.
- Melindungi pasien
Ketika seseorang
sakit dan lemah, ia lebih rentan terhadap infeksi dan cidera. Salah satu
tanggung jawab utama perawat adalah melindungi pasien dengan menjamin bahwa
lingkungan aman dan sehat. Secara khusus, perawa melakukan setiap tindakan
kewaspadaan untuk mencegah penyebaran
infeksi dari satu pasien ke pasien lain.
Prawat mengkaji
apakah ruangan pasien bersih, pasien
bersih, air telah direbus atau aman, jarum dan materi lain yang digunakan untuk
prosedur steril, bahan yang telah kotor disimpan jauh dari pasien, dan jarum
serta objek tajam lain ditmpatkan dalam
wadah yang aman setelah penggunaan.
Perawat mencuci tangan dengan cermat sebelum dan setelah perawatan pasien antarpasien.
Perawat
melidungi martabat pasien dan mencoba untuk mengamankan pasien dari rasa malu
atau memalukan. Ketika pakaian pasien harus dilepas, perawat berusaha untuk
menjamin privasi pasien.
Perawat juga meyakinkan
bahwa pasien aman secara fisik, tidak dapat jatuh dari atas tempat tidur, atau
jatuh ketika mencoba berjala, atau terpeleset di lantai basah. Perawat mencoba
untuk melindungi pasien terhadap apa pun yang dapat membahayakan di lingkungan.
- Memberi pengajaran pada pasien dan keluarga
Pengajaran
adalah peran utama perawat dalam memperbaiki kesehatan, meningkatkan kesehatan
dan mencegah penyakit. Ketika seseorang sakit, perawat menunjukkan sesuatu pada
pasien yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihannya. Sebagai contoh,
perawat mengajarkan pasien untuk batuk dan napas dalam setelah pembedahan untuk
mencegah komplikasi paru. Perawat menunjukkan pada pasien bagaimana berjalan
dengan kruk. Mereka mengajarkan individu yang menderita diabetes untuk memantau
gula darahnya,
Kapan pun
perawat bekerja dengan pasien, perawat menggunakan kesempatan untuk mengajarkan
individu tersebut tentang perawatan mandiri. Perawat mengajarkan baik pasien
dan keluarga mereka tentang diet dan nutrisi yang tepat, kebersihan dan
higiene, latihan, tidur dan istirahat serta semua aspek lain dari hidup sehat.
Langganan:
Postingan (Atom)