Jumat, 28 September 2012

KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI


KEPERAWATAN SEBAGAI PROFESI

Pengertian dan Kriteria Profesi
Schein EH (1962)
Profesi merupakan sekumpulan pekerjaan yang membangun suatu norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya di masyarakat.
Hughes EC (1963)
Profesi adalah mengetahui yang lebih baik tetang sesuatu hal dari orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang terjadi pada kliennya.
Dari du pengertian trsebut, profesi mempunyai beberapa kriteria, di antaranya apabila sesuatu pekerjaan yang mempunyai kriteria itu sendiri secara khusus dapat dikatakan suatu profesi seperi Abraham Flexner (1915) yang menyatakan suatu pekerjaan dapat dikatakan suatu profesi apabila memnuhi syarat seperti yang adanya aktvitas intelektual, pekerjaannya brdasarkan ilmu dan belajar untuk tujuan praktek dan pelayanan, dapat diajarkan, terorganisir secara internal serta altruistik (untuk kepentingan masyarakat).
Greenwood E (1957), ciri suatu pekerjaan sebagai profesi adalah adanya teori yang sistematik, otoritas, wibawa (martabat), kode etik dan budaya profesional.
Hall (1968), suatu profesi yaitu suatu pekerjaan yang harus melalui proses empat tahapan diantaranya: telah memperoleh badan pengetahuan dari institusi pendidikan tinggi, menjadi pekerjaan utama, adanya organisasi profesi dan terdapat kode etik.


Hakekat Keperawatan
Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu dan kiat, profesi yang berorientasi pada pelayanan, memiliki empat tingkat klien (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) serta pelayanan yang mencakup slurh rentang pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Adapun hakekat keperawatan meliputi: pertama, sebagai ilmu dan seni merupakan suatu ilmu yang dalam aplikasinya lebih ke arah ilmu terapan dengan menggunakan pengetahuan, konsep dan prinsip serta mempertimbangkan seni dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dari berbagai kelompok ilmu diantaranya ilmu alam dasar, ilmu perilaku, ilmu sosial, ilmu keperawatan klinik dan komunitas serta dalam prakteknya menggunakan pendekatan ilmih yang berorientasi pada proses penyelesaian masalah dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kedua, sebagai profesi yang berorientasi kepada pelayanan, maka dalam kesehariannya keperawatan berusaha dengan segala tindakan atau kegiatan bersifat membantu klien atau manusia dalam mengatasi efek dari masalah sehat atau sakit dalam kehidupannya untuk mencapai kesejahteraan. Ketiga, mempunyai tiga sasaran dalam pelayanan keperawatan, di antaranya individu, keluarga dan masyarakat sebagai klien. Keempat, pelayanan keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan. Dalam pelayanan keperawatan bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain memberikan pelayanan kesehatan melalui peningkatan kesehatan dan pembinaan kesehatan, pencegahan penyakit, penentuan diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan pembatasan kecacatan.




FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

Falsafah Keperawatan
Adalah pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan yang menjadikan kerangka dasar dalam praktek keperawatan. Hakekat manusia yang dimaksud adalah manusia sebagai makhluk biologis,psikologis, sosial dan spiritual, sdangkan esensinya adalah falsafah keperawatan yang meliputi: pertama, memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan spiritual yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara sepihak atau sebagian dari kebutuhan; kedua, bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung denga memperhatikan aspek kemanusiaan; ketiga, setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan suku, kepercayaan, status sosial, agama dan ekonomi; keempat, pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan bukan sendiri-sendiri; dan kelima, pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan seorang penerima jasa yang pasif.

Paradigma Keperawatan
Masterman (1970)
Paradigma adalah pandangan fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
Poerwanto P (1997)
Paradigma adalah suatu  perangkat bantuan yang memiliki nilai tinggi dan sangat menentukan bagi penggunanya untuk dapat memiliki pola dan cara pandang dasar khas dalam melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan  memilih tindakan mengenai suatu  kenyataan atau fenomena kehidupan manusia.

Komponen Paradigma Keperawatan
  • Konsep Manusia
Merupakan komponen pertama sebagai salah satu fokus dari pelayanan keperawatan. Manusia bertindak sebagai klien yang merupakan makhluk biopsikososial dan spiritual yang terjadi merupkan kesatuan dari aspek jasmani dan rohani yang memiliki sifat unik dengan kebutuhan yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya masing-masing.
  • Konsep keperawatan
Adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia (biologis, psikologis, sosial dan spiritual) yang dapat ditujukan kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang sehat-sakit. Dengan demikian paradigma keperawatan dalam konsep keperawatan memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak mau dan tidak tahu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.
  • Konsep sehat-sakit
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu adalah bentuk pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat-sakit.
Berdasarkan rentng sehat-sakit, maka paradigma keperawatan dalam konsep sehat-sakit memandang bahwa bentuk pelayanan keperawatan yang akan diberikan selama rentang sehat dan sakit, akan melihat terlebih dahulu status kesehatan dalam rentang sehat-sakit tersebut.
Rentang sehat-sakit merupakan suatu alat ukur dalam menilai status kesehatan yang brsifat dinamis dan selalu berubah dalam setiap waktu. Melalui rentang ini dapat diketahui batasan perawat dalam melakukan praktek keperawatan dengan jelas.
  • Konsep lingkungan
Paradigma keperawatan dalam konsep lingkungan adalah memandang bahwa lingkungan fisik, psikologis, sosial, budaya dan spiritual dapat mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberian asuhan keperawatan dengan meminimalkan dampak atau pengaruh yang ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.
Lingkungan fisik,  dapat mempengaruhi perubahan status kesehatan seperti adanya daerah-daerah wabah, lingkungan kotor, dekat pembuangan air limbah atau sampah.
Lingkungan psikologis, seperti lingkungan yang kurang aman, yang mengakibatkan kecemasan dan ketakutan akan bahaya yang ditimbulkannya.
Lingkungan sosial, mempengaruhi perkembangan seseorang dalam kehidupan beragama serta meningkatkan keyakinan.


Kamis, 27 September 2012

PERAN PERAWAT

PERAN PERAWAT DALAM TIM PERAWATAN KESEHATAN

  • Merawat Pasien 
Perawat merawat pasien secara kontinu, 24 jam sehari. Mereka membantu pasien melakukan apa yang akan mereka untuk diri mereka sendiri jika mereka mampu. Perawat memperhatikan pasien mereka, menjamin bahwa mereka dapat bernapas, melihat bahwa mereka mendapat cukup cairan dan cukup nutrisi, membantu mereka istirahat dan tidur, meyakinkan bahwa mereka nyaman.
Perawat sering membuat keputusan mandiri tentang perawatan pasien yang memerlukan dasar tentang ap yang diketahui perawat mengenai individu tersebut dan masalah yang dapat terjadi. Sebagai contoh, perawat dapat memutuskan bahwa, dengan tujuan untuk mencegah dekubitus, pasien perlu dibalik setiap dua jam. Namun, perawat dapat berkonsultasi dengan dokter tentang hal ini jika terdapat kemungkinan bahwa pengubahan posisi pasien dapat menyebabkan beberapa masalah. Karenanya perawat menggunakan pemahaman tentang kondisi medis, serta pengetahuan tentang keperawatan, dalam memutuskan perawatan pasien.
Dalam merawat pasien, perawat memperhatikan pasien.

  •   Bekerja dengan dokter untuk mengobati pasien
Ketika individusakit atau cidera, secara umum dokter mengkaji pasien, mendiagnosis masalah pasien dan memutuskan tindakan yang diperlukan untuk mengobati masalah atau meredakan gejala pasien. Pada masa lalu, hanya dokter yang mengkaji dan mendiagnosis.
Di setiap rumah sakit, perawat menjalankan banyak tindakan yang ditentukan untuk pasien. Sebagai contoh, dokter dapat memprogramkan pembedahan atau tirah baring atau terapi tertentu. Dokter akan melakukan beberapa tindakan, seperti pembedahan. Perawat adalah orang yang memberikan paling banyak tindakan. Jika pasien memerlukan terapi intravena, biasanya perawat memasang jalur intravena dan memberi pasien cairan dan obat yang ditentukan. Jika pasien memerlukan injeksi, maka perawat yang memberikannya. Perawat mengganti balutan pasien dan memantau penyembuhan lukanya. Perawat memberikan medikasi untuk nyeri. Banyak dokter memprogramkan medikasi untuk nyeri “untuk diberikan sesuai kebutuhan”. Mereka membiarkan perawat memutuskan kapan memberikan medikasi tersebut.
Perawat juga memantau  kemajuan pasien untuk meyakinkan bahwa pemulihan tanpa komplikasi. Karena perawat yang lebih sering kontak dengan pasien daripada staf lain, mereka sering menemukan masalah sebelum orang lain menemukannya.
  • Mengoordinasi perawatan pasien
Dalam melakukan perawatan pasien, perawat berkolaborasi dengan anggota tim perawatan kesehatan lain. Perawat bekerja sama erat dengan dokter, serta perawat lain, ahli terapi fisik, dan profesional lain yang terlibat dalam perawatan pasien. Di banyak rumah sakit ini, anggota tim bersama-sama merencanakan perawatan pasien.
Perawat juga merencanakan dan mengawasi perawatan yang diberikan oleh asisten keperawatan, memeriksa pekerjaan staf rumah tangga yang ditugaskan untuk membersihkan ruangan pasien, dan menjamin bahwa pasien mendapatkan cukup makanan sehat. Keluarga mempelajari bagaimana memberikan perawatan dasar dari perawat, yang juga membantu mereka bila perlu.
Dalam mengoordinasikan pekerjaan orang lain, perawat selalu menempatkan pasien sebagai pusat perhatian.
  • Melindungi pasien
Ketika seseorang sakit dan lemah, ia lebih rentan terhadap infeksi dan cidera. Salah satu tanggung jawab utama perawat adalah melindungi pasien dengan menjamin bahwa lingkungan aman dan sehat. Secara khusus, perawa melakukan setiap tindakan kewaspadaan untuk mencegah  penyebaran infeksi dari satu pasien ke pasien lain.
Prawat mengkaji apakah  ruangan pasien bersih, pasien bersih, air telah direbus atau aman, jarum dan materi lain yang digunakan untuk prosedur steril, bahan yang telah kotor disimpan jauh dari pasien, dan jarum serta objek tajam  lain ditmpatkan dalam wadah yang aman setelah  penggunaan. Perawat mencuci tangan dengan cermat sebelum dan setelah perawatan pasien antarpasien.
Perawat melidungi martabat pasien dan mencoba untuk mengamankan pasien dari rasa malu atau memalukan. Ketika pakaian pasien harus dilepas, perawat berusaha untuk menjamin privasi pasien.
Perawat juga meyakinkan bahwa pasien aman secara fisik, tidak dapat jatuh dari atas tempat tidur, atau jatuh ketika mencoba berjala, atau terpeleset di lantai basah. Perawat mencoba untuk melindungi pasien terhadap apa pun yang dapat membahayakan di lingkungan.
  • Memberi pengajaran pada pasien dan keluarga
Pengajaran adalah peran utama perawat dalam memperbaiki kesehatan, meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit. Ketika seseorang sakit, perawat menunjukkan sesuatu pada pasien yang dapat dilakukan untuk membantu pemulihannya. Sebagai contoh, perawat mengajarkan pasien untuk batuk dan napas dalam setelah pembedahan untuk mencegah komplikasi paru. Perawat menunjukkan pada pasien bagaimana berjalan dengan kruk. Mereka mengajarkan individu yang menderita diabetes untuk memantau gula darahnya,
Kapan pun perawat bekerja dengan pasien, perawat menggunakan kesempatan untuk mengajarkan individu tersebut tentang perawatan mandiri. Perawat mengajarkan baik pasien dan keluarga mereka tentang diet dan nutrisi yang tepat, kebersihan dan higiene, latihan, tidur dan istirahat serta semua aspek lain dari hidup sehat.